Prosedur
Alat
~ ventury meter
~ orifice
~ manometer (pipa U)
~ rotameter / flow meter
~ water meter
Bahan
~ air raksa (Hg)
~ air mengalir pada pipa (bertekanan)
~ udara mengalir dalam pipa
Cara kerja
Ventury meter (untuk air)
~ Isikan air raksa pada manometer pipa U. Letakan manometer dalam posisi mendatar
~
Hubungkan ujung-ujung pipa U ke lubang pipa inlet (pipa besar) dan
pipa tenggorokan (pipa kecil) venturymeter, menggunakan pipa plastik.
Pipa plastik harus penuh terisi air.
~ Periksa dan catat beda tinggi (H) permukaan air raksa pada manometer.
~ Ukur diamater pipa inlet (A1) dan pipa tenggorokan (A2).
~
Hitung kecepatan aliran pada pipa inlet (V1), dengan rumus : 2 gH (?1 –
?) V1 = A2 —————-v ? (A12 – A22) dimana : ?1 = massa jenis dalam pipa U
? = massa jenis fluida yang diukur A = luas penampang
~
Hitung pula debit air pada pipa tersebut (debit teoritis). Debit
sesungguhnya adalah debit teoritis dikalikan koiefisien koreksi (cd =
0.97) 3.2. Venturymeter (untuk gas)
~ Isikan air raksa pada 2 (dua) buah manometer pipa U. Letakan manometer dalam posisi mendatar.
~ Hubungkan satu ujung pipa U ke lubang pipa inlet (pipa besar) venturymeter, menggunakan pipa plastik
~ Lakukan hal yang sama pada pipa tenggorokan (pipa kecil) venturymeter.
~ Periksa dan catat beda tinggi permukaan air raksa pada kedua manometer tersebut.
~ Ukur diamater pipa inlet dan pipa tenggorokan..
~ Hitung kecepatan aliran pada pipa inlet, dengan pendekatan rumus : 3.3. Rotameter / flow meter (untuk udara)
~ Letakan tabung rotameter secara vertical. Pastikan bola (pelampung) berada dibawah dan pada posisi skala 0 (nol).
~ Hubungkan (menggunakan pipa plastik) ujung rotameter dengan pipa udara yang akan diukur.
~
Bila kecepatan / kapasitas hembus yang akan diukur, pipa dihubungkan
dengan ujung rotameter bagian bawah. Sebaliknya, bila kapasitas isap,
pipa dipasang pada ujung atas rotameter.
~ Baca ketinggian bola (pelampung) pada rotameter. Baca dan catat kapasitas udara yang mengalir, dengan bantuan table khusus.
~ Bila tidak tersedia table, maka perlu dilakukan pengukuran :
~ Luas tabung (At) rotameter
~ Luas pelampung (Af)
~ Volume pelampung (Vf)
~ Berat jenis pelampung (Wf)
~ Berat jenis fluida (udara) yang mengalir (Wff)
~ Selanjutnya hitung debit fluida dengan pendekatan rumus :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar